Minggu, 10 April 2016

Kita Bertemu Kembali (OneShot FanFiction - Final Fantasy XIII)



Desclaimer : Final Fantasy XIII - Square Enix
Warning : OOC, alur kecepetan seperti biasanya, kurang romantis.

~00000~

Noel sedang berjalan dengan santai menuju rumahnya, sekarang hari menunjukkan pukul 17.00. Noel berjalan dengan berpakaian rapi seperti seorang pengusaha, benar sekarang Noel telah berumur 023 tahun, di mana ia sekarang bekerja di perusahaan milik ayahnya yaitu perusahaan Kreiss. Kali ini Noel tidak pulang menggunakan motor atau mobil pribadinya, melainkan memilih pulang mengenakan tranportasi umum.

Noel terus berjalan hingga ia berhenti di depan gerbang sekolah modern, nama sekolah tersebut adalah Valhalla HighSchool di mana sekolah tersebut adalah tempat di mana Noel bersekolah dulunya tepatnya 6 tahun lalu. Noel'pun memasuki sekolah tersebut iapun melihat sekitar tak ada yang berubah tetap bersih seperti biasanya.

Setelah memasuki gedung sekolah tersebut Noel mencari kelas 12-3 yang letaknya ada di lantai 2 di mana kelas tersebut adalah kelas Noel bersekolah dulunya. Setelah menemukan kelasnya Noel'pun memasuki kelas tersebut, kelas tersebut terlihat rapi mungkin murid angkatan sekarang lebih giat membersihkan kelas walaupun saat angkatan Noel tidak kalah giat dalam kebersihan, namun anggap saja saat ini Noel sedang memuji adik kelasnya.

Pandangan Noel tertuju pada meja yang terletak di dekat jendela kelas tepat di barisan depan, meja tersebut adalah meja di mana ia mendudukinya dulu. Noel'pun berjalan kearah meja tersebut dan mendudukinya, setelah itu ia melihat ke arah luar jendela di mana ia melihat halaman belakang sekolah yang sepi, mungkin karena hari ini semua klub sedang libur mengingat bulan ini telah memasuki musim panas. Setelah itu Noel memutarkan kepalanya melihat ke arah meja yang berada di sebelah kanannya, meja di mana sorang gadis bersurai merah muda duduk dulunya saat satu angkatan dengan Noel, Noel hanya tersenyum tipis mengingat pertemuan terakhir mereka dua tahun yang lalu di mana saat itu Noel bernostalgia juga ke sekolah ini.

~Dua Tahun Lalu~

Saat itu hari menunjukkan pukul 16.38, Noel yang saat itu pulang menggunakan transportasi umum berkunjung ke sekolahnya untuk mengingat masa lalunya, namun saat itu saat di mana Noel memasuki kelasnya ia melihat seorang gadis bersurai merah muda dengan pakaian rapi layaknya seorang sekretaris suatu perusahaan sedang duduk manis di meja miliknya sambil membaca buku, gadis tersebut terlalu asik membaca buku miliknya hingga tidak menyadari kehadiran Noel.

Noel'pun duduk di samping gadis tersebut dan melihati gadis itu sambil tersenyum, gadis itupun melirik Noel sekilas. Namun setelah itu gadis tersebut terkejut.

"Noel, kau mengagetkanku."
Ucap gadis itu sedikit terkejut, namun Noel yang melihat reaksi tersebut hanya tertawa kecil.

"Yahh,, kau terlalu asik membaca buku."
Balas Noel singkat sambil tersenyum tipis.

"Hehe,, sedang apa kau kemari ?"
Tanya gadis tersebut sambil menutup buku miliknya tersebut.

"Apa aku tidak boleh kemari ?"
Pertanyaan yang di jawab dengan pertanyaan, itulah kebiasaan Noel. Di saat ia di tanya pastinya ia akan menjawabnya dengan pertanyaan,

"Tidak boleh, karena kau hanyalah seorang yang menyebalkan Noel. Fufu"
Jawab gadis tersebut dengan menyindir Noel di tambah dengan tawa kecilnya.

"Bukankah yang menyebalkan itu kau Serah ? Siapa yang sering merengek saat pelajaran Olah Raga ?"
Noel hanya tersenyum dengan memberikan pertanyaan tersebut kepada gadis yang bernama Serah itu, Serah hanya tertawa kecil mendengar kenyataan tersebut.

"Naa,, Serah.. Bagaimana kabarmu ?"
"Baik, kau sendiri ?"
"Haruskah ku jawab ?"
Kembali ke sifatnya Noel, pertanyaan yang di jawab dengan pertanyaan. Mungkin banyak orang yang menganggap itu menyebalkan termasuk Serah itu sendiri.

"Kau menyebalkan, bisakah kau menjawab pertanyaan itu dengan benar Noel ?"
Protes Serah. Namun Noel hanya tertawa kecil.

"Hanya bercanda, tentu saja kabarku sangat baik."
Serah hanya tersenyum tipis mendengar jawaban tersebut. Hening seketika menyelimuti suasana mereka, namun keheningan tak berlangsung lama karena Noel mulai angkat bicara.

"Apa kau telah punya kekasih Serah ?"
Tanya Noel namun tak tertinggal senyuman tipis mengukir wajahnya. Serah sedikit memiringkan kepalanya, mungkin karena heran atau apa.

"Kenapa kau bertanya begitu ?"
Jawab Serah dengan memberikan pertanyaan pada Noel.

"Hanya bertanya, bukankah banyak pria yang menyukaimu terutama Hope dan Maqui dulu juga menyukaimu."
Jelas Noel, hingga membuat Serah sedikit terkejut mendengarnya.

"Benarkah ? Maaf aku tidak menyadarinya"
Suara Serah terdengar lirih, dan Serah'pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Tak perlu minta maaf, lagipula itu dulu. Sekarang mereka telah memiliki kekasih masing-masing"
Jelas Noel untuk membuat Serah sedikit tenang, walaupun Noel tidak tau kalau Serah sedih kenapa, terdengar konyol memang. Namun Serah hanya diam, Noel'pun berdiri dari bangkunya dan sedikit melangkahkan kakinya mendekati Serah.
Serah'pun menengokkan wajahnya untuk melihat ke arah Noel, namun hal yang tak di duga oleh Serah terjadi di mana saat ini bibir Serah dan Noel sedang menempel, Noel sedikit memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka. Tak ada penolakan maupun penerimaan dari Serah, namun ciuman pertama itu telah di ambil orang lain terutama temannya sendiri yaitu Noel. Tak lama Noel'pun melepaskan ciuman tersebut, melihat Serah yang mungkin terkejut akan perilakuannya pada Serah. Namun Serah tak menunjukkan ekspresi marah atau apapun ia hanya diam dan memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya akibat ciuman tersebut. Begitupun juga dengan Noel yang juga ikut memalingkan wajahnya akan hal yang sama.

Tak lama Serah berdiri dari tempat duduknya, berjalan perlahan menuju pintu keluar, namun ia berhenti di sebelah Noel untuk berpamitan.
"Aku pulang dulu, sampai jumpa"
Lalu Serah'pun pergi meninggalkan Noel sendiri di sana. Noel hanya hanya menatap kepergian Serah, namun tak lama kemudian Noel'pun ikut pergi meninggalkan sekolah tersebut.

~Masa Sekarang~

Noel tersadar dari ingatannya, iapun kembali menatap jendela kelas.

"Ku harap kita dapat kembali bertemu"
Noel bergumam dalam batinnya berharap untuk dapat kembali bertemu dengan gadis bersurai merah muda yang bernama Serah tersebut.

Hari telah menunjukkan pukul 17.48, di mana sebentar lagi hari mulai menjelang malam. Noel terus terdiam di kelasnya menatapi jendela seakan ia sedang mengingat masa lalunya saat ia bersekolah di Valhalla HighSchool ini.
Namun ia tersadar dari lamunannya karena ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang dengan pelan, sontak Noel melihat ke arah belakang untuk mengetahui siapa yang mengejutkannya. Namun ia terkejut setelah melihat siapa orang yang menyadarkannya, tentu dia seorang wanita yang telah ia ambil ciuman pertamanya, wanita dengan surai merah muda panjangnya yang saat ini telah sepinggangnya yaitu Serah Farron. Serah hanya tersenyum kearah Noel.

"Sudah lama ?"
Tanya Serah kepada Noel, Noel'pun menggelengkan kepalanya pelan untuk menyadarkan dirinya lalu menjawab pertanyaannya.

"Jika itu lama, berapa lama itu ?"
Jawab Noel seperti biasa, menjawab dengan memberikan pertanyaan. Tentu saja membuat Serah kesal.

"Mana aku tau, lagipula sedang apa kau di sini ?"
Jawab Serah sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Hanya mengisi waktu kosong dengan berkunjung, kau sendiri ?"

"Kembali bernostalgia."
Jawab Serah singkat. Suasanapun kembali hening beberapa saat, namun Noel merusaknya dengan menanyakan suatu hal.

"Apa kau masih ingat dua tahun lalu ?"
Tanya Noel dengan memalingkan wajahnya.

"Ehh,, emm. I,, iya"
Jawab Serah dengan malu dan juga memalingkan wajahnya. Noel'pun menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan pelan, lalu iapun berdiri tepat di depan Serah. Serah yang melihatnyapun heran.
Noel memasukkan tangan kanannya ke dalam saku jas bagian dalamnya mengambil sesuatu namun sebelum mengeluarkannya, tangan kiri Noel memegang tangan kanan Serah. Lalu Noel'pun mengeluarkan sebuah cincin yang terlihat sederhana.

"Serah, aku telah lama menunggu saat ini. Saat di mana aku akan menyatakan perasaanku padamu sejak dulu." "Serah, maukah kau menjadi kekasih, tidak. Mungkin lebih tepatnya pendamping hidupku ?"
Penjelasan Noel membuat Serah terkejut, di mana Serah menutup mulutnya dengan tangan kirinya menahan keterkejutannya, iapun menatap Noel.

"Benarkah Noel ?"
Tanya Serah untuk meyakinkan pernyataan Noel.
"Benar. Aku mencintaimu Serah, sejak kita sekolah dulu." "Jadi apakah kau mau menerimaku Serah ?"
Ucap Noel dengan sangat yakin, bahkan sangat yakin.

"Iya, aku mau Noel."
Jawab Serah disertai anggukkan, Noel'pun memasangkan cincin tersebut ke jari manis Serah dan terlihat cocok dan pas di jarinya Serah, merekapun akhirnya berpelukan.

"Aku mencintaimu Serah."
"Iya, terimakasih Noel"

#END

Dead Batt Chapter 05 (FanFiction - Final Fantasy, Naruto, One Piece, Fairy Tail)



Desclaimer : Final Fantasy (IV, VII, VIII, X, XII, XIII) - Square Enix, Naruto - Masashi Kishimoto, One Piece - Eiichiro Oda, Fairy Tail - Hiro Mashima dan karakter manga/anime/game lainnya bukan milik Author.

Warning : OOC, Gaje, terlalu singkat alias alur kecepatan bin suka-suka Author, newbie.

Note : If you read this, please give me your comment. :)

Main Pairing : Zack Fair (Final Fantasy VII)

~ Summary ~

Ada sebuah kota besar yang bernama Midgar salah satu kota terbesar pertama yang berada di benua Alvarez, kota yang terkenal dengan kemajuan dan kekayaannya, dan juga tentram. Namun di balik itu semua ada sebuah keburukan yang tidak di ketahui orang awam, yaitu pertarungan yang membuat pemainnya masuk rumah sakit bahkan ada juga yang meninggal, game pertarungan itu disebut dengan 'Dead Batt', di mana pertarungan yang hanya mempunyai satu aturan yaitu siapa yang K.O/Dead/Menyerah dia yang kalah, permainan atau pertarungan yang tidak memandang pria ataupun wanita. Pertarungan yang di lakukan setiap malam, terkadang ada pertarungan yang di lakukan di atas ring tapi biasanya itu di adakan oleh pengusaha kaya yang mengadakan acara tersebut atau biasa di bilang tournament karena perlu hiburan, dan juga di adakan dengan iseng-iseng atau di tantang namun hal ini biasanya di lakukan di bar, jalanan, parkiran kosong, dan gedung kosong, alias di luar tournament. Bukan hanya di Midgar, di kota lainnya dan benua lainnya juga memiliki permainan mematikan tersebut, setiap peserta yang mengikuti permainan tersebut di pastikan memiliki klub, namun juga ada sebagian pemain tidak memiliki klub dengan alasan tersendiri.

Chapter 05 - Yang Sebenarnya

|| Alvarez - Midgar - Sector 19 ||

~20.28~

Suasana malam ini di Midgar tidak terlalu dingin maupun panas, namun angin malam tetap berhembus tetapi tidak terlalu deras

Zack duduk di pinggiran balkon kamarnya menikmati suasana malam sambil melihati yang saat ini berada dalam pandangannya entah itu perumahan ataupun jalanan yang sedang dilewati orang-orang.

Drrrrrrt, drrrrrrt, drrrrrrt
Ponsel Zack yang berada dalam saku celananyapun bergetar terus menerus tanda kalau ada panggilan masuk, Zack'pun mengambil ponselnya lalu melihat nomor beserta nama yang menghubunginya.

Zack mengangkat sebelah alisnya heran setelah melihat nama penelponnya, akhirnya Zack menekan tombol hijau pada ponselnya lalu menempelkannya pada telinga kanannya.

"Halo Zack, apa kabar ?"
Terdengar suara laki-laki di pendengaran Zack, suara tersebut terdengar santai.

"Ada apa ?"

"Ha,, ternyata kau masih menyimpan nomer ponselku rupanya"

"Terserah apa katamu, ada perlu apa kau menghubungiku ?"

"Jangan datar begitu, setelah kau menjadi seorang pemain Dead Batt kau berubah sangat drastis"

"Haaah, huuuh" Zack menarik nafas lalu menghembuskannya dengan pelan
"Secepat itukah informasinya sampai ketelingamu ?"

"Haha,, apa kau pikir mengalahkan salah satu dari orang yang menakutkan tidak membuatmu terkenal ?"
Pria tersebut tertawa namun tawa tersebut terdengar santai

"Ohh"

"Tapi kau harus lebih hati-hati, sepertinya banyak yang mulai mengincarmu, Zack"

"Benar, termasuk kau bukan ?"

"Bukan aku, tapi mantan rekanmu"

"Mantan rekanku ?"
Zack menaikkan sebelah alisnya bingung

"Benar, dia sedang menuju ke Midgar. Mungkin sudah berada di Midgar"

"Dari Nibelheim ke Midgar perlu 10 jam jika menggunakan kendaraan, apa kau yakin dia telah berada di Midgar ?"

"Entahlah, dia belum melaporkan bahwa ia telah di Midgar"

"Jika sudah berada di Midgar mungkin 'mantan rekanku' yang kau maksud itu sangat mudah menemuiku bukan"

"Mungkin saja"

"By the way, kau tidak sibuk hingga kau menyempatkan dirimu menghubungi ku ?"

"Aku berada di Negara, ada rapat"

"Benarkah ? Sepertinya organisasi keamanan baru saja memulai pergerakan"

"Begitulah, apa kau telah menemukan informasi tentang Akatsuki ?"

Zack yang mendengar pertanyaan tersebut bungkam sementara, ia melihat kedalam kamarnya memastikan bahwa Rogue tidak mendengar percakapannya, namun saat ini Rogue tidak ada didalam kamarnya, setelah merasa aman Zack menjawab pertanyaan tersebut dengan nada yang pelan.

"Tidak, tapi klub itu diketuai oleh Uchiha Madara. Selebihnya belum ku dapatkan"

"Setidaknya kita mendapatkan informasi tentang ketuanya. Oh ya, Zack. Apa kau tau tentang perdagangan budak wanita ?"
Zack melirik ponsel yang menempel ditelinga kanannya dengan tajam setelah mendengar pertanyaan tersebut.

"Tidak, kau tau dari siapa ?"

"Dari Zell, dan Vincent saat ini sedang mencari tau identitas para budak yang berada di Alvarez tersebut"

"Kau mengirim Zell dan Vincent rupanya, lalu saat ini ada 4 orang yang kau kirim menyelidiki Dunia Gelap ?"

"Jika itu termasuk kau, maka ada 5"

"Lima ? Siapa satunya ?"

"Kakaknya Serah Farron"

"Claire ? Kau membuat permainan ini semakin rumit Sephiroth"

"Hm.. Aku hanya ingin membuat 'mantan rekanmu' dan Claire bekerjasama, oleh karena itu aku mengatakan bahwa Serah berada didekatmu"

"Yahh,, walaupun begitu aku tetap tidak mengerti alur permainan yang kau buat. Jadi apa tugasku selanjutnya ?"

"Buat mereka bekerjasama, apapun caranya asalkan tidak terlalu berlebihan"

"Hah ?"
Zack memerengkan kepalanya, kali ini Zack sungguh bingung dengan jalan pikiran Sephiroth

"Pikirkan sendiri, hanya itu yang ingin ku sampaikan padamu. Oh ya, apa kau juga telah mendapatkan informasi tentang Tifa ?"

"Tidak, sejauh ini aku belum menemukannya. Apa dia tak ada kabar sama sekali ?"

"Tidak ada, aku jadi khawatir dengannya. Setelah ku tugaskan 3 bulan lalu untuk mendapatkan informasi Dunia Gelap, ia belum juga memberikan kabar. Apa jangan-jangan dia.."

"Kau tidak perlu khawatir, akan ku temukan dia, ada hal lain juga yang perlu ku lakukan"

"Baiklah Zack, ku percayakan dia padamu"

"Ehmmm"
Titttt
Zack mengangguk, lalu ia memutuskan sambungan telpon tersebut dan kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

Tok, tok, tok
Ketukan pintu kamar terdengar hingga balkon kamar Zack, Zackpun langsung menoleh kearah pintu kamarnya.

"Masuk!"
Ucap Zack dengan sedikit teriak, lalu ia kembali menatap kearah luar melihati jalanan dan perumahan.

Ckleeekkk, kreeeeek
Pintu kamar Zack terbuka, lalu seseorang masuk kemar Zack, orang tersebut melihat Zack sedang duduk di pinggiran balkon kamar lalu mendekati Zack dan bersandar di pinggiran pagar balkon sambil meminum soda.

"Apa yang kau pikirkan Zack ?"
Tanya orang itu, Zack hanya menggelengkan kepalanya pelan, orang itupun kembali meminum sodanya.

"Rogue, setelah kita membuat klub cabang di sini. Aku akan pergi ke Gonganga."
Ucap Zack kepada Rogue tanpa melirik ataupun menengoknya

"Terserah, intinya setelah membuat cabang di sini aku akan kembali ke Isgar"
Balas Rogue santai sambil menlap mulutnya dengan lengan kirinya yang di lapisi baju berlengan panjang warna hitam.

Zack yang mendengarnya hanya diam, ia memikirkan sesuatu yang tidak diketahui siapapun.

Rogue melihat jam yang ada di tangannya, jam tersebut menunjukkan pukul 21.00

"Ayo kita pergi, ku dengar akan ada pertarungan di sector .25 di sebuah parkiran mal yang tidak digunakan"
Lanjut Rogue sambil melirik Zack.

"Baiklah, ayo kita pergi"
Rogue lebih dulu berjalan kepintu kamar, Zack menutup pintu balkonnya lalu berjalan menuju pintu kamarnya
.
.
.
.
|| Alvarez - Midgar - Sector 01 (Pusat Kota) ||

~21.08~

Lightning, Cloud, dan Squall saat ini sedang berada di kantor kepolisian daerah.
Cloud dan Lightning berjalan dengan santai menuju ruang kepala kepolisian, sedangkan Squall berada di luar kantor kepolisian.

Tok, tok, tok
Lightning mengetuk pintu yang bertulisan 'Kepala Kepolisian' tersebut tiga kali dengan santai.

"Masuk"
Ucap pria yang berada di dalam ruangan tersebut santai.

Ckleeekk, kreeeek
Pintu dibuka Lightning lalu memasukinya sendiri tanpa diikuti oleh Cloud, karena Cloud menunggu di luar ruangan.
Lightning duduk dikursi yang tersedia di depan meja milik kepala kepolisian tersebut, lalu ia menunjukkan kartu identitas organisasi Turksnya kepada pria tersebut.

"Ada perlu apa anggota Turks kemari ?"
Tanya Kepala Kepolisian bersurai hitam disisir rapi kebelakang yang bernama Angeal Hawley dengan nada santai

"Aku kemari hanya untuk bertanya, apa kau tau dengan pria yang bernama Zack Fair ?"
Angel menjawab dengan anggukan pelan.

"Iya, aku mengenalnya. Memangnya ada apa ? Dia mantan kepolisian Midgar"

"Dimana dia ?"
Angel menggelengkan kepalanya pelan sambil mengangkat kedua bahunya.

"Aku tidak tau saat ini dia berada dimana, memangnya Turks ada urusan apa dengannya ?"
Cloud memasuki ruangan tersebut, lalu menjawab pertanyaan Angeal.

"Dia mantan anggota Turks, saat ini dia sedang dalam status pencarian di mata kami"
Cloud berdiri tepat dibelakang Lightning yang sedang duduk, Lightning melirik kebelakang dengan malas sambil menghembus nafas kecil.

"Jadi Zack juga anggota Turks, jadi-"
Ucapan Angeal terpotong karena Cloud menjawab lebih dulu.

"Jadi dia hanya ditugaskan menjadi anggota kepolisian untuk dapat mengetahui aktifitas dunia gelap, namun gagal. Kurasa kau juga tau tentang itu Tuan Angeal Hawley"
Jelas Cloud datar

Bugkkk
"Ughh"
Lightning memukul perut Cloud dengan siku tangan kanannya cukup keras hingga membuat Cloud sedikit kesakitan sambil mengusap perutnya.

"Bisa kau berbicara lebih tenang Cloud, kita kemari untuk menanyakan keberadaan Zack"
Ucap Lightning yang sudah berdiri, lalu ia membungkukkan tubuhnya kepada Angeal.

"Maaf atas kelancangan temanku Tuan Angeal"
Angeal juga ikut berdiri lalu ia mengambil pulpen tersedia dimeja kerjanya dan merobek secarik kertas, setelah itu ia menulis sesuatu.

"Zack adalah bawahanku yang sangat baik, giat dan menyelesaikan tugasnya tepat waktu, aku tidak tau kepastian alasan kenapa ia mengundurkan dirinya menjadi kepolisian. Dan juga aku sangat terkejut mengetahui bahwa dia adalah anggota Turks, maksudnya mantan anggota Turks. Ini alamat rumahnya di Midgar, dia pernah bilang kalau siapapun yang mencarinya kunjungi saja alamat tersebut"
Angeal menjelaskan sambil tersenyum tipis lalu memberikan alamat rumah Zack yang tertulis disecarik kertas tersebut kepada Lightning. Lightning'pun menerima secarik kertas itu.

"Terimakasih atas kerjasamanya Tuan Angeal"
Ucap Lightning ramah, lalu ia berbalik berjalan keluar ruangan sambil menarik Cloud namun langkah mereka terhenti karena Angel memanggil.

"Cloud, Lightning"
Panggilan Angeal membuat Cloud dan Lightning berbalik menatap Angeal.

"Selamat menjalankan tugas, dan selalu fokus"
Ucap Angeal ramah sambil tersenyum, Lightning dan Cloud mengangguk lalu berbalik dan pergi meninggalkan ruangan tersebut.
.
.
~Di waktu yang bersamaan~

Di luar kantor kepolisian, terlihat Squall sedang bertelponan dengan seseorang.

"Kami telah berada di Midgar"
Ucap Squall kepada lawan bicaranya yang ada ditelponnya

"Begitu, baguslah. Jadi kalian bertiga yang menuju ke Midgar, padahal aku telah menyiapkan sebuah tugas untukmu"

"Haha,, tapi aku sedang mencari seseorang disini. Dan tidak akan lama, setelah bertemu dengannya aku akan kembali ke Nibelheim dan meminta tugas darimu"

"Tidak perlu, setelah kau selesai dengan urusanmu kau langsung pergi ke Valhalla"

"Heh ? Untuk apa aku kesana ?"

"Aku mendapat laporan bahwa disana telah ada penculikan wanita, dan korbannya ada 10 wanita yang hilang. Jadi kau cari data identitas kesepuluh wanita tersebut, setelah itu kau kembali ke Nibelheim memberikan data tersebut. Aku dan Tseng akan menyelidiki lebih lanjut, setelah itu kau selesaikan kasus penculikan tersebut"

"Baiklah, setelah itu aku minta libur 1 minggu ya ?"

"Selesaikan dulu urusanmu dan tugas itu, setelah itu kau bisa ambil liburan selama satu minggu, jika belum selesai jangan minta liburan"

"Baiklah, baiklah"

Tiittt
Tanda sambungan telpon telah terputus, setelah selesai berhubungan dengan seseorang Squall langsung mencari nama seseorang untuk dihubunginya kembali.
Setelah menemukan nama orang yang ingin di hubunginya, Squall menekan tombol hijau yang ada pada ponselnya untuk menelpon seseorang itu lalu menempelkan ponselnya pada telinga kirinya.

"Yoo"

"Aku ada di Midgar, kau ada di sector berapa ?"

"Kau telah di Midgar ya ? Aku berada di sector 16 menuju sector .21, temui aku di sector .21, di sana ada sebuah mal kecil yang tidak digunakan, kita bertemu dimal tersebut"

"Baiklah"
Squall memutuskan sambungan telponnya, lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

Di saat bersamaan Squall tidak lagi bertelponan dengan seseorang Lightning dan Cloud telah keluar dari gedung kantor kepolisian tersebut dan sedang berjalan menghampiri Squall.

Squall yang melihat mereka berjalan mendekatinyapun berbicara.

"Bagaimana ?"
Tanya Squall yang telah menyalakan motor sportnya bersiap untuk pergi.

"Kita akan mengunjungi rumah Zack"
Jawab Cloud datar sambil menaiki motor sportnya lalu memasang helmnya.

Bruuumm, bruuummm
"Aku akan pergi menyelesaikan urusanku, semoga urusan kalian selesai. Sampai jumpa"
Ucap Squall, lalu pergi meninggalkan Lightning dan Cloud.

#Bersambung

Dead Batt Chapter 04 (FanFiction - Final Fantasy, Naruto, One Piece, Fairy Tail)



Desclaimer : Final Fantasy (IV, VII, VIII, X, XII, XIII) - Square Enix, Naruto - Masashi Kishimoto, One Piece - Eiichiro Oda, Fairy Tail - Hiro Mashima dan karakter manga/anime/game lainnya bukan milik Author.

Warning : OOC, Gaje, terlalu singkat alias alur kecepatan bin suka-suka Author, newbie.

Note : If you read this, please give me your comment. :)

Main Pairing : Zack Fair (Final Fantasy VII)

~ Summary ~

Ada sebuah kota besar yang bernama Midgar salah satu kota terbesar pertama yang berada di benua Alvarez, kota yang terkenal dengan kemajuan dan kekayaannya, dan juga tentram. Namun di balik itu semua ada sebuah keburukan yang tidak di ketahui orang awam, yaitu pertarungan yang membuat pemainnya masuk rumah sakit bahkan ada juga yang meninggal, game pertarungan itu disebut dengan 'Dead Batt', di mana pertarungan yang hanya mempunyai satu aturan yaitu siapa yang K.O/Dead/Menyerah dia yang kalah, permainan atau pertarungan yang tidak memandang pria ataupun wanita. Pertarungan yang di lakukan setiap malam, terkadang ada pertarungan yang di lakukan di atas ring tapi biasanya itu di adakan oleh pengusaha kaya yang mengadakan acara tersebut atau biasa di bilang tournament karena perlu hiburan, dan juga di adakan dengan iseng-iseng atau di tantang namun hal ini biasanya di lakukan di bar, jalanan, parkiran kosong, dan gedung kosong, alias di luar tournament. Bukan hanya di Midgar, di kota lainnya dan benua lainnya juga memiliki permainan mematikan tersebut, setiap peserta yang mengikuti permainan tersebut di pastikan memiliki klub, namun juga ada sebagian pemain tidak memiliki klub dengan alasan tersendiri.

Chapter 04 - Akatsuki

|| Sector 01 - Kota Konoha - Benua 'Negara' ||

> Lokasi Organisasi 'Ne' <

~ Jam 14.00 ~

Kini semua Organisasi Keamanan Dunia telah berkumpul, ketua dan wakil setiap Organisasi yang mewakili benuanya telah duduk di kursinya masing-masing.

Mereka duduk di meja bundar yang cukup luas, dimana di meja tersebut terdapat 12 orang, 4 orang dewan dan sisanya adalah ketua dan wakil organisasi yang menjaga benuanya masing-masing.

Posisi Duduk:
Benua Alvarez yang dijaga oleh Organisasi Turks dimana pemimpinnya adalah Sephiroth dan yang duduk disebelahnya adalah wakilnya yang bernama Tseng.

Lalu disebelah kiri Organisasi Turks adalah Organisasi Ne yang menjaga benua 'Negara' yang dipimpin oleh seorang pria berambut pirang Minato Namikaze dan yang duduk disebelahnya ialah wakilnya yang berambut putih bernama Hatake Kakashi.

Disebelah kiri Organisasi Ne adalah Organisasi Crime Sorciere (CS) yang menjaga benua 'Isgar' yang dipimpin oleh pria bersurai biru dan terdapat tato di wajah bagian kanannya Jellal Fernandez dan wakilnya yang bersurai merah gelap Erik.

Lalu disebelah kanan Organisasi Turks adalah Organisasi SeeD yang menjaga benua 'Grand Line' yang dipimpin oleh pria berambut merah dan terdapat tiga goresan di mata kirinya Shanks dan wakilnya pria bersurai hitam panjang Laguna Loire.

Lalu yang saat ini duduk didepan mereka terdapat 4 orang dewan yang menghadiri rapat tersebut.

"Kini para pengusaha dunia gelap semakin meningkat dan perdagangan mereka semakin lama semakin meningkat tingkat keberhasilan mereka"
Ucap pria paruh baya berambut putih dengan kacamata yang posisi duduknya di dekat Organisasi CS dengan nada santai untuk memulai topik rapat tersebut.

"Itu benar, tapi untuk mengantisipasinya sangat sulit. Apalagi mereka dilindungi oleh organisasi (klub) yang bekerja sama dengan mereka. Dan kita semua kekurangan anggota di tambah kasus-kasus yang lain belum terselesaikan"
Ucap Shanks dengan menatap pria paruh baya tersebut.

"Apa yang dikatakan tuan Shanks benar, terutama saya mendapatkan kabar bahwa keluarga Donquixote kini telah bekerja sama dengan salah satu organisasi yang terkenal kejam"
Ucap Jellal yang bersependapat dengan Shanks.

"Jadi, bagaimana kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk itu anggota yang dipekerjakan untuk penyelidikan ini hanya sedikit."
Saran salah satu dewan yang berambut panjang hitam yang duduk disebelah pria paruh baya berkacamata tersebut.

"Untuk masalah penyelidikan, tidak. Maksudnya penyusupan saya telah melakukannya, maaf sebelumnya pada rapat beberapa bulan terakhir kemarin saya tidak memberi tahu kalian semua."
Ucap Sephiroth angkat suara, kini pandangan semua orang tertuju kearah Sephiroth.

"Saya telah mengirim dua orang untuk menyusup kedunia gelap, dan mendapatkan beberapa informasi"
Tatapan Sephiroth terlihat serius hingga membuat semua orang melihatnya dengan penasaran.

"Dan informasi seperti apa itu tuan Sephiroth ?"
Tanya seorang pria tua yang duduk di atas meja karena ukuran tubuhnya pendek.
(Jangan tanya siapa. :v Yang nonton FT pasti tau! #plakk :v)

"Aku mendapatkan informasi bahwa mereka telah membuka usaha jual-beli budak wanita antar kota dan benua"
Jawab Sephiroth yang membuat para dewan terbelalak kaget, namun untuk pemimpin organisasi lain hanya menunjukkan ekspresi terkejut.

'Bughhh'
"APA!!?"
Teriak salah satu dewan sambil memukil meja dengan cukup keras, semua orang yang berada disana hanya terdiam mendengarnya namun Sephiroth menatap beliau dengan tatapan serius tanda bahwa Sephiroth tidak berbohong.

"Kalau begitu, klub malam akan semakin ramai saja! Benarkan tuan Shanks?"
Laguna wakil Shanks angkat suara lalu menatap Sephiroth santai.

"Tak kusangka Turks lebih cepat bertindak, kuharap itu Squall yang menyusup"
Ucap Laguna sambil tersenyum kearah Sephiroth, Sephiroth membalas senyuman tersebut sebelum menjawab penyataan Laguna.

"Sayangnya bukan tuan Laguna, anakmu tidak bisa menerima tugas itu karena ia berada di posisi yang berbeda"
Jawab Sephiroth santai, dan Laguna hanya menghela nafas.

"Yahh,, sayang sekali"
Keluh Laguna.

"Sete-"
Ucapan salah satu dewan terputus akibat Sephiroth melanjutkan percakapannya.

"Tapi permainan yang bernama 'Dead Batt' masih berlanjut"
Jellal memandang Sephiroth dengan tajam lalu bertanya.

"Bukannya permainan itu telah dibubarkan beberapa bulan lalu ?"
Tanya Jellal, kini pandangan Sephiroth teralih pada Jellal.

"Benar, tapi itu di benua Isgar dan Negara. Dan kudengar seluruh pemain dari Isgar, dan Negara menuju Alvarez dan Grand Line. Selain itu permainan tersebut akan di adakan kembali di Negara, dan Isgar dalam waktu dekat ini. Lalu perdagangan jual-beli budak dalam waktu satu minggu ini sudah meningkat pesat keseluruh benua"
Jelas Sephiroth membuat seluruhnya terkejut terkecuali Tseng.

"Lalu apa kau membiarkannya saja tuan Sephiroth ?"
Tanya Minato yang sedari tadi hanya diam.

"Untuk saat ini kepolisian beserta Turks tidak bisa bertindak. Di Alvarez sungguh banyak kasus lain yang harus diselesaikan"
Jawab Sephiroth sambil menghela nafas.
.
.
.
.
|| Konohagakure - Sector 01 ||

~Jam 15.55~

Rapat telah selesai, kini semua organisasi dan para dewan telah pergi meninggalkan ruangan dan gedung Organisasi Ne.

"Tseng, kau duluan ke hotel. Aku ada perlu sebentar"
Ucap Sephiroth kepada Tseng.

"Baik tuan"
Jawab Tseng sambil membungkung hormat lalu pergi menuju hotel terdekat.

"Yo"
Panggil seseorang kepada Sephiroth dari belakang, Sephiroth membalikkan tubuhnya menatap orang tersebut.

"Minato."
Panggil Sephiroth kepada orang yang bernama Minato.

"Ada apa Sephiroth ?"
Tanya Minato.

"Sudah lama kita tidak bertemu, dan takku sangka kau telah menjadi pimpinan Ne"
Jawab Sephiroth sambil tersenyum ramah, Minato hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hehe, iya begitulah. Dan kau masih memimpin Turks rupanya"
Balas Minato.

"Begitulah, bagaimana kalau kita pergi berkeliling Konoha. Lagipula ada yang ingin kubicarakan denganmu"

"Baiklah tuan Sephiroth"
Balas Minato sambil tersenyum.

"Tak perlu memanggilku begitu, sekarang kita tidak dalam ruang rapat dan juga bukan lagi bawahanku"

"Hehe"
Minato hanya menyengir pendek. Merekapun berjalan mengitari Konoha.

Mereka berhenti di suatu jembatan kecil, Sephiroth bersandar di pinggir jembatan menatap jalanan, dan Minato menatap kearah sungai.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Sephiroth ?"
Tanya Minato memulai topik.

"Aku perlu bantuanmu"
Jawab Sephiroth dengan nada datar, Minato hanya meliriknya sekilas sebelum bertanya kembali.

"Bantuan apa ?"

"Dari informasi yang kudapatkan Akatsuki dan organisasi lainnya telah ikut serta dalam perdagangan budak ini"

"Aku sudah tau, kau telah mengatakannya pada rapat barusan."

"Aku perlu bantuanmu untuk menyelidiki Akatsuki dengan menyusup masuk dunia gelap, lalu informasinya bisa kau berikan padaku"
Mereka saling melirik satu sama lain, lalu Minato membalas penjelasan Sephiroth.

"Baiklah, melihat Turks kekurangan anggota dan sangat sibuk tidak ada salahnya Ne membantu."

"Kusarankan minimal 3 atau 4 orang untuk masuk dunia gelap, dan itu harus berpencar"
Minato membalikkan badannya lalu bersandar dipagar jembatan menatap jalanan.

"Jadi begitu caramu mendapatkan informasi lebih banyak rupanya, lalu berapa orang kau kirim menyelinap masuk dunia gelap ?"
Tanya Minato santai.

"Tiga orang, dan aku baru saja memasukkan dua orang untuk menyelinap masuk. Jadi lima orang yang sedang menjalankan tugas"
Jawab Sephiroth tak kalah santainya

"Begitu, baiklah aku akan membantumu. Akan ku kirim lima orang untuk mengumpulkan informasi tentang Akatsuki dan organisasi gelap lainnya"

"Tapi aku ingin kau lebih mengumpulkan tentang informasi Akatsuki, karena hanya Akatsuki saja yang tidak ku miliki informasi lebihnya, bahkan tentang pimpinan beserta jumlah anggotanya tidak diketahui sama sekali"
Jelas Sephiroth, Minato hanya mengangguk paham.

"Apa hanya itu saja permintaanmu ?"
Tanya Minato yang di jawab Sephiroth dengan anggukan kecil.

"Baiklah, aku akan mengirim tiga atau lima orang anggotaku untuk mendapatkan informasinya, kau tunggu saja kabarnya."
Jelas Minato, Sephiroth mengangguk kecil.
.
.
.
.
|| Konoha - Sector 01 Di atas gedung Organisasi Ne ||

~ Di waktu yang bersamaan ~

"Aku akan langsung turun menyelidiki dunia gelap"
Ucap seorang pria bersurai biru yang terdapat tato diwajah bagian kanannya.

"Apa ? Kau jangan bercanda Jellal"
Balas seorang pria bersurai merah gelap kepada pria yang bernama Jellal

"Mengingat kalian semua sangat sibuk, tak ada lagi orang yang menyelidiki Dunia Gelap. Sudah ku putuskan aku langsung menyelidikinya, Erik"
Jelas Jellal dengan santai kepada pria bersurai merah gelap yang dipanggil Erik.

"Aku akan ikut serta, aku akan menghubungi Macbeth dan Sawyer untuk ikut serta"
Jelas Erik.

"Tidak Erik, kau ambil alih organisasi CS selama aku mengumpulkan informasi, biar aku Sawyer dan Macbeth yang menyelidiki Dunia Gelap"
Kini Jellal mengeluarkan nada yang serius, Erik sedikit tersentak mendengar hal tersebut.

"Tapi Jellal, jika Erza bertanya apa yang harus kukatakan ?"

"Kau tinggal bilang 'Jellal sedang melakukan penyelidikan secara langsung' mudahkan ?"
Jawab Jellal sambil tersenyum dua jari.

"Bodoh, aku bisa di hajarnya habis-habisan olehnya"
Balas Erik kesal.

"Benarkah ?"
Tanya Jellal dengan wajah polos, Erik hanya sweatdrop melihat wajah polosnya Jellal.

"Tenang saja, dia tak akan marah"
Ujar Jellal santai.

"Baiklah"
Erik'pun menghela nafas kecil.

'Pukkk'
Jellal menepuk pundak Erik pelan.

"Aku percaya padamu, dan aku akan membawa kekasihmu kembali"
Jellal menatap Erik serius, namun Erik menatap kearah lain.

"Ckk, aku malas mengatakannya. Aku mengandalkanmu"
Balas Erik datar, Jellal hanya tersenyum tipis.
.
.
.
.
|| Benua Negara - Amegakure - Sector 20 ||

> Klub Akatsuki <

~ 18.00 ~

Terlihat seorang pria bersurai panjang hitam hingga menutup mata sebelah kanannya sedang duduk dibangkunya sambil melihat kearah jedela.

Tok, tok, tok
Suara ketokan pintu ruangan pria tersebut, pria bersurai panjang tersebut masih menatap jendela yang terbuka melihat keluar.

"Masuk"
Balas pria bersurai panjang tersebut.

Cklaaak, kreeeek
Pintu ruangan tersebut terbuka dan masuk seorang pria berambut orange pendek, ia berjalan mendekati meja pria bersurai panjang tersebut.

"Tuan Madara, para 10 budak beserta beberapa obat-obatan yang kita pesan dari Grand Line sedang menuju kemari. Kurang lebih dua sampai tiga jam lagi pesanan akan tiba"
Ucap pria berambut orange kepada pria berambut hitam panjang tersebut yang bernama Madara. Madara masih menatap keluar jendela melihat terbenamnya matahari.

"Untuk semua obat-obatan kirim ke Iwagakure, 6 budak kirim ke sunagakure, dan sisa budaknya kirim kesini. Pembayarannya di Takigakure, pastikan tak ada yang mengetahuinya Yahiko"
Jelas Madara kepada pria bersurai orange yang bernama Yahiko.

"Baik tuan"
Yahiko berbalik ingin keluar ruangan tersebut tapi.

"Yahiko"
Panggil Madara membuat Yahiko yang telah berada di depan pintu berhenti dan berbalik metap kearah Madara yang masih duduk membelakanginya.

Madara memutar balikkan kursinya mengambil sebuah dokumen data daftar nama budak yang ia beli di laci mejanya, ia melihat nama beserta foto yang tertempel di dokumen tersebut, kini Madara melirik Yahiko.

"Untuk dua budak yang bernama Tifa Lockhart dan Aerith Gainsborough bawa kemari. Sepertinya mereka membuatku tertarik"
Ucap Madari sambil tersenyum sinis, Yahiko mengambil daftar nama budak yang telah difotocopy dari sakunya lalu melihat dua orang yang disebutkan Madara.

"Benar, dari informasi yang kita terima mereka masih gadis"
Jawab Yahiko dengan wajah datar.

"Apa mereka memiliki kekasih ?"
Madara memasukkan kembali dokumen tersebut kedalam laci meja.

"Entahlah, sepertinya belum"
Jawab Yahiko ragu sambil menggaruk kepala belakang yang tidak gatal.

"Ku harap mereka memilikinya, aku ingin melihat aksi kekasih mereka"
Terlihat seringaian terbentuk di wajah Madara, Yahiko memasukkan kembali kertas fotocopyan daftar budak tersebut kedalam saku celananya. Lalu berbalik berjalan keluar ruangan tersebut dan menutup pintu, namun sebelum menutup pintu Yahiko melirik Madara dengan datar.

"Berharaplah tuan, jika tidak kau tidak akan melihat permainan yang kau inginkan"
Ucap Yahiko lalu menutup pintu ruangan tersebut.
Kreeeek, plaakkk

Madara hanya menyeringai, lalu ia mengambil ponselnya mencari nama yang ingin dihubungi lalu menekan tombol hijau untuk menelpon orang tersebut.

"Halo, ada apa Madara ?"


"Obito, apa kau sibuk ?"

"Malam ini aku ada pertandingan di sector 25, memang ada apa ?"

"Aku hanya ingin memberikanmu seorang budak, apa kau mau ?"

"Tidak terimakasih, pilihanmu sangat buruk. Untuk pertama dan terakhir kalinya kau memberikanku seorang wanita, kau malah memberikan wanita tua yang hanya membuatku kerepotan"

"Haha,, kenapa ? Bukankah kau terlayani ?"

"Kau memang bodoh Madara, wanita tua berdada besar awet muda yang merepotkan itu membuatku tidak bisa bergerak selama 3 hari. Ayolah aku yang melayani wanita tua itu, bukan wanita tua itu yang melayaniku"
(Jangan tanya Author siapa, yg nonton Naruto pasti tau.. :v #Plakk)

"Baiklah, mungkin untuk itu aku salah. Tapi kali ini aku telah membeli 10 budak, kau tinggal pilih saja"

"Tidak Madara, aku lebih memilih bertarung di arena kebanding bertarung dikasur"

"Terserah kau saja, hanya itu yang ingin ku katakan. Apa kau punya informasi ?"

"Sangat kebetulan kau bertanya, aku tidak tau orang pembisnis sepertimu tau atau tidak tendang Dead Batt, tapi ku dengar ada seorang newbie yang baru saja mengalahkan Natsu Dragneel adik dari pimpinan Spriggan"

"Benarkah ? Bukankah dia setara denganmu ?"

"Benar, tapi bukan berarti aku akan kalah olehnya. Aku hanya mendengar dari orang-orang, dia kalah telak di Alvarez"

"Pertahankan posisimu Obito, jika tidak Akatsuki akan di pandang rendah. Itu sebabnya kau dan Sasuke ku masukkan sebagai pemain Dead Batt, jika seorang seperti adik pemimpin Spriggan saja dapat dikalahkan mungkin dengan pemain lain dapat ia kalahkan."

"Tenang Madara, mungkin adik dari pemimpin Spriggan itu menjadi patokan untuk pemain lainnya agar lebih waspada"

"Baiklah, kalau begitu ku harap kau memenangkan pertandingan nanti. Jangan membuatku kecewa"

"Baiklah, ada satu hal lagi yang ingin ku katakan padamu Madara"
Madara yang mendengar pembicaraan Obito hanya diam, lalu Obito melanjutkan percakapannya.

"Organisasi Keamanan kembali bergerak, sepertinya ada yang memata-matai kita. Mungkin ini alasan kenapa kepolisian beserta agen tidak bertindak menghakimi kita"

"Jadi begitu, kalau begitu kau lebih hati-hati Obito, jangan sampai klub kita diketahui pihak agen dan kepolisian"

"Baik"

Tiiittt
Telponpun terputus, Madara menatap jendelanya yang terbuka, melihat hari yang telah berganti malam, ia berdiri lalu berjalan kearah jendela yang terbuka tersebut menatap keluar merasakan hembusan angin malam dan membiarkan angin tersebut memasuki ruangannya.

"Jadi kau telah bergerak rupanya ya Hashirama, ingin bertarung denganku. Tidak masalah, kuterima tantanganmu"
Ucap Madara sambil menyeringai lebar.

#Bersambung

{{OWARI}}

Nb Character List :

SeeD = Adalah organisasi anti-pemerintah (Final Fantasy VIII)

Turks = Adalah organisasi rahasia yang bekerja menjalankan tugas pemecah misteri (Final Fantasy VII)

Laguna Loire = Adalah ayah (kalau gk salah ayah angkat) dari Squall Leonheart (Final Fantasy VIII)

Dewan :
Pria bersurai hitam panjang = Hashirama Senju (Naruto/Naruto Shippuden)

Pria tua pendek = Makarov Dreyar (Fairy Tail)

Pria paruh baya berambut putih berkacamata = Silvers Reyleigh (One Piece)

Yg tidak disebutkan ciri-cirinya = ????? (????)

Hargai karya orang lain dengan memberikan komentar/review kalian entah itu saran atau kritik.